Supervisi Program Pemulihan Pembelajaran Tahap II: Optimalisasi Literasi dan Numerasi
Semarang – – SMP Permata Bangsa menjadi tuan rumah kegiatan supervisi Program Pemulihan Pembelajaran Tahap II yang dilaksanakan oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang digelar pada Jumat, (4/10/2024), ini merupakan bagian dari upaya mempercepat pemulihan pembelajaran pasca-pandemi COVID-19 yang berdampak signifikan terhadap capaian literasi dan numerasi siswa di berbagai jenjang pendidikan.
Pembukaan acara dilakukan oleh Subkoordinator Kurikulum dan Penilaian, Ibu Fajriah, S.Pd., yang menekankan pentingnya literasi dan numerasi sebagai kunci pemulihan pendidikan. “Transformasi ini membutuhkan motivasi dari dalam diri untuk menyingkirkan hal-hal yang menghambat kemajuan. Pemulihan literasi dan numerasi harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Koordinator Wali Wilayah Kota Semarang, Yuniati menyampaikan target-target yang ingin dicapai dari program pemulihan pembelajaran ini. “Kami menargetkan 100% satuan pendidikan mendapatkan dukungan dalam program ini. Selain itu, setidaknya 50% dinas pendidikan di kabupaten/kota harus mengambil aksi nyata dalam program literasi dan numerasi (litnum), serta menambah lima mitra pembangunan untuk mendukung peningkatan literasi,” jelasnya.
Slamat, Fasda Kota Semarang me yampqikqn tujuan kegiatan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan satuan pendidikan serta stakeholder terkait dalam pelaksanaan literasi dan numerasi melalui optimalisasi buku bacaan bermutu, dengan melibatkan mahasiswa program Kampus Mengajar dan mitra pembangunan. “Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menambah pengetahuan dan keterampilan para pemangku kepentingan dalam mencapai layanan pendidikan berkualitas di sekolah”. Ujarnya.
Setelah sesi pembukaan, peserta kegiatan berjumlah 24 orang ini ini melakukan observasi lapangan di SMP Permata Bangsa. Mereka mengamati langsung implementasi program literasi dan numerasi, meskipun kegiatan belajar mengajar tidak berlangsung penuh karena bertepatan dengan masa libur.
Dalam observasi tersebut, ditemukan beberapa kendala, seperti kurangnya optimalisasi ruang-ruang di sekolah untuk mendorong stimulus literasi dan numerasi. “Sekolah belum memanfaatkan potensi lokal, dan banyak yang masih bergantung pada buku teks. Kami juga melihat dinding kelas yang terlalu bersih dan minim stimulasi visual berupa karya siswa atau sudut literasi,” ungkap seorang peserta.
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi dan presentasi hasil observasi. Para peserta juga mendapatkan materi dari fasilitator tentang pemanfaatan buku bacaan bermutu dan teks multimodal untuk pembelajaran serta asesmen. Sesi ini menjadi sangat interaktif ketika peserta berdiskusi dan mempresentasikan hasil observasi mereka. Peserta juga memperoleh wawasan baru terkait penggunaan buku bacaan bermutu dan teks multimodal dalam pembelajaran serta asesmen.”
Amin dari SMP Permata Bangsa memberikan presentasi yang informatif mengenai sistem dan model pendidikan di sekolahnya. Dalam paparannya, Amin menekankan pentingnya inovasi dalam pembelajaran serta pendekatan holistik yang diterapkan di SMP Permata Bangsa untuk mendukung perkembangan siswa.
Syaifulloh, Konsultan BBPMP Jateng, , menyampaikan pentingnya kolaborasi semua komponen di sekolah. “Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dibutuhkan dukungan penuh dari semua pihak, mulai dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, siswa, hingga pengawas sekolah. Dengan kolaborasi ini, kita dapat bersama-sama mendorong tercapainya pendidikan yang bermutu,” Ungkapnya.
Yuniati berharap kegiatan supervisi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi satuan pendidikan di Jawa Tengah, terutama dalam hal penerapan literasi dan numerasi yang optimal untuk pemulihan pembelajaran. “Para peserta diharapkan dapat menularkan praktik baik ini di komunitas belajar masing-masing”. Pungkasnya.