Semarang-BBPMP Jateng. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Menghadiri acara Sambut Pendidikan Gemilang Bersama Pak Menteri di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (BBPMP Jateng) pada Senin 6 Januari 2025. Pak Mu’ti mengawali sambutannya dengan kelakar bahwa ceramah siang hari terasa berat, karena habis makan, ruangan sejuk dan factor usia. Beliau menyampaikan, “Kesempatan ini sangat membahagiakan karena berada di instansi yang penuh prestasi”. Selain itu, tokoh pendidikan kelahiran Kudus pada 2 September 1968 ini, juga menyampaikan bahwa program Kemkemendikdasmen 2025 anggarannya sudah disetujui oleh DPR dan Menkeu. “Meski ada beberapa anggaran yang harus diperjuangkan bersama-sama, termasuk tambahan anggaran untuk PPG 2025. “ Targetnya 800 ribuan guru dari yang sudah ada 400 ribuan. Alhamdulillah selama ini telah mendapatkan dukungan dari partner kita Komisi X”, ujar Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Dalam sambutannya, Kepala BBPMP Jateng, Dr. Nugraheni Triatuti, SE, M.Si. menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga atas kesediaan Pak Menteri yang berkenan hadir di BBPMP Jateng dalam kepadatan acara sejak hari sabtu kemarin. “Syukur Alhamdulillah bisa bertemu langsung dengan Pak Mu’ti yamg biasanya hanya bisa mengikuti dari media masa. Selamat datang di salah satu rumah ramah Pendidikan”. Ramah: Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif dan Harmonis. Di Jateng ada 53.177 satuan pendidikan. Tahun sebelumnya BBPMP banyak mendampingi Pemda dalam implementasi kebijakan Kementerian Pendidikan, ke depan sangat diharapkan tidak hanya mendampingi ke Pemda tapi hingga ke satuan pendidikan. “Jika BBPMP mendapatkan tugas untuk mendampingi satuan pendikan bersama-sama dengan pemda, kami tentu akan memiliki posisi yang sangat strategis. Namun demikian kami membutuhkan data capaian mutu satpen baik berupa Rapor Pendidikan, Rapor Mutu mapun data profil lainnya untuk memantau progress dan mendukung keberlanjutan pendampingan perencanaan berbasis data”, harap Bu Heni.
Merespon kekawatiran atas kelelahan dalam kepadatan agenda tersebut, Pak Menteri menukil falsafah Panglima Besar Jenderal Sudirman. “Sudirman sebagai pribadi boleh sakit, tapi sebagai jenderal tidak boleh sakit, Abdul Mu’ti sebagai pribadi boleh lelah tapi sebagai Menteri tidak boleh lelah” ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini seraya bergurau. Beliau menambahkan bahwa ketika bekerja dengan gembira akan mendapatkan stamina yang lebih dibanding dengan lazimnya bagi sebagian kalangan.
Pakar Pendidikan yang diangkat menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sejak 21 Oktober 2024 ini memberikan kiat kerja cemerlang.
- Dalam bekerja harus memiliki energi yang lebih. Caranya dengan suka cita, gembira dan jangan nggresulo. Menggerutu tidak akan menyelesaikan masalah. Harus bisa menata hati, seperti ketika menunggu jam terbang pesawat, dengan marah-marah tidak akan bisa menyelesaikan masalah, malah nambah masalah.
- Ketika membangun relasi kerja tidak strukutral industrialis tapi profesional kolegial. Relasi kerja strukturalis industrialis akan melahrkan kompetisi yang tidak sehat. Ketika ada yang mendapatkan promosi akan menimbulkan komentar-komentar yang negative. “Pantas saja naik lha tiap hari ngikut Pak menteri ke daerah kok”, kelakar Pak Mu’ti. Kerja professional kolegial lebih bersifat membangun persahabatan, struktur tidak terlalu kak. Hubungan kerja penuh persahabatan akan membuat suasana menjadi nyaman, bukan hanya saat bekerja bahkan saat pensiun ditangisi dan semua masih menjadi saudara. “pernah ada pelepasan pejabat pensiun, pegawai tepuk tangan tidak putus-putus, saya kira karena haru, ternyata justru syukuran karena pejabat tersebut akhirnya pensiun”, ulas mantan Ketua BAN SM ini penuh canda.
- Semua posisi penting dan membutuhkan pengakuan. Posisi jabatan yang tinggi tidak berarti boleh meendahkan mereka yang diposisi lain. “Jangan pernah merasa paling hebat ketika jabatan kita lebih tinggi, kemudian mengabaikan yang secara struktural berada di bawah kita. Seorang Menteri boleh tidur, tapi seorang driver justru tidak boleh tidur, bayangkan ketika Menteri sedang tidur kemudian drivernya ikut tidur, wasalam menterinya”, lanjut guyon tokoh yang pernah menjabat ketua Badan Standar Nasional Pendidikan ini.
Paparan Pak Menteri diakhiri dengan sesi foto Bersama diringi dengan dengan lantunan lagu Gemilang dari Krakatau Band yang menginspirasi untuk menggapai kesuksesan dan kegemilangan dengan kerja keras dan pantang menyerah serta menghargai perjuangan dan proses untuk menggapai tujuan, seperti penggalan syair berikut ini:
Bila esok menjelang, Bahagia pun kan datang; Bintang di angkasa bersinar Gemilang
Tempat kutuju s’gala angan dan harapan; Tempatku ku padu cita cita dan impianku
Tempatku ku pacu setiap langkah yang berarti; Tetap menyatu dalam hasrat dan tujuan ku slalu. (Dar)