Baperida Kabupaten Pati ke BBPMP Jateng: Studi Terap Best Practice SPM Pendidikan

·

·

, ,

Baperida Kabupaten Pati ke BBPMP Jateng: Studi Terap Best Practice SPM Pendidikan

Semarang – – Rombongan  Baperida Kabupaten Pati melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah pada Kamis (3/10/2024). Kunjungan ini dilakukan untuk menggali informasi terkait best practice dalam pencapaian indikator prioritas Standar Pelayanan Minimal (SPM)  bidang pendidikan di Jawa Tengah yang di dampingi oleh BBPMP Jawa Tengah.

Suroso, perwakilan dari Baperida Kabupaten Pati, menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan tersebut. “Terkait kegiatan ini, tim peneliti dari Baperida Kabupaten Pati bermaksud mengumpulkan informasi mengenai best practice penyelenggaraan pendidikan dasar di Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu, kami mengadakan kunjungan kerja ke BBPMP Jawa Tengah untuk berbagi informasi terkait capaian indikator prioritas SPM di bidang pendidikan oleh kabupaten/kota di Jawa Tengah,” jelas Suroso.

Ia menambahkan bahwa substansi dari indikator prioritas ini mencakup “Angka partisipasi sekolah, kompetensi literasi, kompetensi numerasi, iklim keamanan, iklim kebhinekaan, serta inklusivitas”. Tambahnya.

Ketua Tim Penerima BBPMP Jawa Tengah, Dedi Gunawan, mengapresiasi kunjungan tersebut dan menyampaikan capaian Jawa Tengah dalam meningkatkan SPM Pendidikan.

“Pada tahun 2023, kami mencatat kemajuan signifikan dengan sembilan kabupaten mencapai kategori Tuntas Pratama dan 26 kabupaten mencapai kategori Tuntas Madya. Indeks SPM Kabupaten Pati dari 71,19 (Tuntas Pratama) pada 2022 menjadi 84,16 (Tuntas Madya) pada 2023”. Ungkapnya.

Melati, wali wilayah Kabupaten Pati, turut menggarisbawahi pentingnya peningkatan alokasi anggaran untuk SPM Pendidikan. “Saat ini, anggaran SPM di Kabupaten Pati baru mencapai 2,65%. Kami membutuhkan dukungan penuh dari OPD terkait untuk mencapai target di atas 10%, agar program-program SPM berjalan lebih optimal,” jelasnya.

Sudaryanta dari BBPMP Jawa Tengah memberikan perhatian khusus pada pencapaian SPM Pendidikan di setiap daerah. Ia menegaskan bahwa “Capaian SPM mencerminkan bagaimana masing-masing daerah berupaya memenuhi 15 indikator prioritas yang telah ditetapkan. Indikator ini mencakup aspek-aspek penting seperti partisipasi sekolah, mutu pendidikan, serta kondisi iklim sekolah yang mendukung keberagaman dan inklusivitas.” Jelasnya.

Syaifulloh, Konsultan BBPMP Jateng, menjelaskan lebih mendalam tentang pentingnya penganggaran yang memadai dalam pencapaian SPM. “Pengalokasian anggaran pendidikan di tingkat daerah, terutama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan kewajiban yang harus dipatuhi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ini telah diatur dalam Kepmendagri No. 900.1.15.5-3406 Tahun 2024 dan PMK 24 Tahun 2024 tentang penganggaran pendidikan. Dukungan anggaran merupakan salah satu faktor kunci dalam memastikan keberhasilan pemenuhan SPM di seluruh wilayah”. jelas Syaifulloh.

Kunjungan ini diakhiri dengan diskusi aktif dan sesi tanya jawab antara perwakilan Baperida Kabupaten Pati dan BBPMP Jawa Tengah. Rombongan Baperida sangat antusias bertanya tentang berbagai tantangan serta solusi yang telah diterapkan di beberapa daerah di Jawa Tengah.

Suroso menutup kunjungan dengan menyampaikan harapannya bahwa hasil dari kunjungan ini akan menjadi inspirasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Pati.

“Kami sangat mengapresiasi sambutan hangat dari BBPMP Jawa Tengah. Kunjungan ini membuka wawasan baru bagi kami, terutama terkait bagaimana daerah-daerah di Jawa Tengah berhasil mencapai target indikator SPM. Kami berharap, informasi yang didapatkan bisa kami terapkan di Kabupaten Pati untuk mempercepat pemenuhan SPM Pendidikan,” ujarnya.


Layanan Prioritas
Kelompok Rentan

Helpdesk
Kemdikbud