Burung Bangau Makan Terasi, Hari Rabu lanjutkan Diskusi
(Semarang, 05-02-2025). Rabu tanggal 5 Pebruari 2025, semua karyawan BBPMP Provinsi Jawa Tengah masih asyik mengikuti program IHT di kelas masing-masing, sebuah program ‘kawah candradimuka’ untuk menggembleng karyawan dengan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan untuk melaksanakan tugas. Salah satu kegiatan IHT yang menarik dan mengasyikan pada setiap materi adalah diskusi. Diskusi yang dilakukan secara mendalam dalam kelompok kecil dilakukan, agar materi dipahami lebih baik oleh semua peserta IHT. Mengapa narasumber menggunakan metode diskusi dalam kegiatan IHT ? Terdapat beberapa kelebihan penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran, diantaranya, pertama, interaksi antar peserta bisa lebih intens. Posisi tempat duduk dan jumlah anggota kelompok diskusi yang sedikit membuat semua peserta berinteraksi satu sama lain lebih dekat, lebih erat. Sekaligus juga memberikan kesempatan bagi anggota yang kurang aktif ketika dikelas besar untuk aktif dikelompok kecil. Kedua, semua peserta bisa mempelajari materi. Ketika materi disampaikan oleh narasumber dikelas besar kemungkinan terjadi distorsi ataupun kehilangan penjelasan materi bisa saja terjadi, mungkin karena sarana dan kondisi narasumber ataupun peserta. Ketiga, materi terbahas secara mendalam karena topik materi ditentukan, terfokus dan jelas. Topik yang dibahas tentunya sangat fokus sehingga peserta bisa berdiskusi secara detail dan bahkan bisa memunculkan isu-isu atau masalah baru. Keempat, semua peserta bebas untuk menyampaikan pendapatnya sehingga terjadi saling belajar diantara peserta. Dengan jumlah peserta per kelompok sedikit ini, membuat semua peserta memiliki kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya, karena waktu yang cukup dan memberi kesempatan bagi peserta yang kurang aktif dikelas besar. Kelima, belajar saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain. Saling menghormati dan menghargai pendapat bisa terbentuk ketika mengikuti diskusi dengan kelompok kecil karena waktu yang cukup, posisi yang saling berdekatan, kesempatan yang sama membuat peserta mau tidak mau harus mendengarkan orang lain yang berpendapat dan berpendapat.
‘Dengan metode diskusi dalam pembelajaran di IHT ini, apalagi diskusi dengan kelompok kecil memberi kesempatan yang luas kepada semua peserta untuk berpendapat dan berargumentasi, selain itu peserta juga bisa membahas secara mendalam dan mendetail tentang topik yang dibahas. Ini sangat efektif sekali sebagai metode pembelajaran untuk menjadikan peserta lebih paham tentang materi yang kami bahas’ ujar ibu Farida Widyawati, Widyaprada BBPMP Provinsi Jawa Tengah, dan sekaligus salah satu narasumber strategi pencegahan dan penanganan kekerasan disekolah.
Diskusi bisa menjadi efektif jika terdapat beberapa dukungan baik itu dari narasumber dan juga tidak kalah pentingnya adalah posisi meja kursi atau ruangan yang ada. Narasumber harus memberikan topik-topik diskusi yang fokus pada masalah tertentu, menarik untuk didiskusikan untuk saling berargumentasi, dan up to date. Suasana kelas dan posisi meja kursi juga harus mendukung untuk peserta berdiskusi dengan posisi yang berdekatan, dan kalau bisa saling berhadapan, sehingga dibutuhkan penataan meja kursi yang fleksibel. Oleh karena itu untuk mendapatkan diskusi yg efektif, maka dibutuhkan kerjasama dari pihak penyelenggara, panitia, dan narasumber yang mendukung diskusi. Pembiasaan untuk diskusi akan membentuk suasana kerja yang karyawan yang produktif, demokratis, dan egaliter. (heri M)
