Penjaminan Mutu Pemulihan Dan Transformasi Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi Dan Numerasi Di Bbpmp Jawa Tengah

·

·

,

Oleh: Ardiani Mustikasari, S.Si, M.Pd

Widyaprada ahli madya (PIC PDM 10 BBPMP Jawa Tengah 2024)

 

A.  PENDAHULUAN

Tahun 2021, berdasarkan rapor pendidikan kompetensi literasi dan numerasi belum mencapai kompetensi minimal. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia mengalami learning loss yang diperburuk dengan adanya pandemi covid 19. Demikian juga data hasil PISSA, Indonesia masih berada diposisi bawah dibanding negara-negara lain yang terlibat, meskipun ada penaikan posisi di PISSA 2022.

Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk mempercepat pemulihan dan transformasi sekolah yang ditandai dengan transformasi pembelajara, salah satunya adalah fasilitasi buku bacaan bermutu untuk literasi Indonesia. Buku bacaan bermutu telah didistribusikan ke sekolah sejak tahun 2023. Distribusi buku bacaan bermutu juga didukung dengan pelatihan pemanfaan buku bacaan bermutu untuk membaca kesenangan, membaca nyaring dan pembelajaran yang mengembangkan literasi dan numerasi.

Tahun 2021-2023, pemulihan pembelajaran telah mengalami progres mengacu data rapor pendidikan indikator literasi dan numerasi. Progres kompetensi literasi yaitu tahun 2021 sebesar 53%, tahun 2022 sebesar 58%, tahun 2023 sebesar 67%. Progres kompetensi numerasi yaitu tahun 2021 sebesar 33%, tahun 2022 sebesar 44%, tahun 2023 sebesar 60%. Tahun 2023, sasaran sekolah yang terinterfensi program pemulihan pembelajaran adalah 30%. Terdapat 70% sekolah level 1 dan level 2 yang masih dibutuhkan intervensi.

Untuk mencapai target sasaran obyektif, kegiatan pemulihan pembelajaran dilakukan melalui keterlibatan berbagai Pemangku kepentingan pendidikan. BBPMP jawa tengah mengembangkan pentaholic colaboration, yaitu keterlibatan instansi pemerintah (BBGP, Dinas Pendidikan, dan lainnya), komunitas belajar (kombel), masyarakat termasuk mitra pembangunan, akademisi (dosen, widyaiswara, widyaprada), serta media massa dan social yang ada (Triastuti, N., 2023).

Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 11 Tahun 2022 tentang organisasi dan tata kerja Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), Tugas BBPMP adalah melaksanakan pemetaan, fasilitasi peningkatan, supervisi mutu, pemantauan dan evaluasi, pengembangan model, kemitraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan masyarakat dalam penjaminan mutu pendidikan. Tujuan pengkajian ini adalah menganalisis kegiatan pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui literasi dan numerasi.

 

B.  PEMBAHASAN

Pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui literasi dan numerasi memiliki landasan hukum UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; PP No. 4 tahun 2022 tentang perubahan atas PP No. 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan; Perpres No. 15 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2023; Kepmendikbudristek RI No. 017/H/P/2023 tentang Buku Non Teks pada Pendidikan Dasar dan Menengah yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan Sebagai Buku Pengayaan dan Buku Panduan Pendidik dalam Mendukung Proses Pembelajaran, Permendikbud Ristek No 5 Tahun 2022 tentang SKL PAUD Dasmen; No 8 Tahun 2024 tentang Standar Isi; No 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum; No 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan; No 11 Tahun 2022 tentang Organisasi Dan Tata Kerja BBPMP dan BPMP; No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses, Kep  Ka BSKAP Kemdikbud Ristek No. 030/P/2022 tentang pedoman perjenjangan buku; No 032/H/Kr/2024 tentang Capaian Pembelajaran PAUD Dasmen pada Kurikulum Merdeka; No 031/H/Kr/2024 tentang Dimensi P5 PAUD Dasmen.

Pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui literasi dan numerasi memiliki 3 tujuan obyektif yaitu 100% satuan pendidikan sasaran terintervensi, 50% Dinas Pendidikna Kab./Kota melakukan aksi nyata dan bertambahnya mitra pembangunan. Dengan demikian sasaran pemulihan dan transformasi pembelajaran meliputi Satuan pendidikan, Dinas pendidikan, masyarakat dan Pemangku kepentingan lain.

Untuk mencapai tujuan obyektif, kegiatan pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui literasi dan numerasi telah dilaksanakn sesuai dengan desain yang dirancang (Gambar 1 dan 2). BBPMP Jawa Tengah melalui PDM 10. Pemulihan dan transformasi pembelajaran dalam penguatan literasi dan numerasi melakukan kegiatan pemetaan (IRBB berdasarkan rapor pendidikan) dan pemetaan awal. Dalam mengembangkan program pemulihan dan transformasi pembelajaran menggunakan penelitian pengembangan (research and development) beserta perangkat yang telah disiapkan PDM 10 pusat. BBPMP Jawa Tengah menyusun program sesuai tusi, sumber daya dan kebutuhan peningkatan mutu di Jawa Tengah.

Hasil pemetaan digunakan untuk menentukan sekolah sasaran dan analisis kebutuhan peningkatan mutu literasi dan numerasi di Jawa Tengah. Dilakukan koordinasi dengan berbagai pemangku

 kepentingan untuk menjaring keterlibatan semesta yaitu koordinasi antar UPT, sosialisasi mitra pembangunan, keterlibatan Perguruan tinggi melalui program kampus mengajar. Tindak lanjut pemetaan dilakukan kegiatan fasilitasi peningkatan mutu berupa peningkatan kapasitas fasilitator. Selanjutnya fasilitator melakukan diseminasi pemulihan pembelajaran melalui literasi dan numerasi kepada kepala sekolah yang mewakili komunitas belajar.

Kepala sekolah yang mewakili kombel terlebih dahulu menerapkan aksi nyata di sekolah. Aksi nyata diawali dengan menganalisis rapor pendidikan (PBD) yang ditindaklanjuti dengan benahi lingkungan fisik, lingkungan sosial, lingkungan emosional, lingkungan intelektual serta pembelajaran dan asessmen yang menguatkan literasi dan numerasi.

Kegiatan Fasilitasi dilanjutkan dengan pendampingan I dan II kepada pemerintah daerah (melalui PMO) dan komunitas belajar. Satuan pendidikan akan berbagi aksi nyata yang telah dilakukan dalam komunitas belajar antar sekolah. Komunitas belajar menerapkan siklus belajar refleksi-perencanaan-pelaksanaan-evaluasi. Dengan siklus belajar tersebut, sekolah saling berbagi praktik baik lingkungan fisik, lingkungan afektif (social dan emosional), lingkungan intelektual, serta pembelajaran dan asessmen yang menguatkan literasi dan numerasi.

Gb 3. Siklus Belajar Komunitas Belajar

Kegiatan Fasilitasi Peningkatan mutu dilanjutkan dengan supervisi pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui literasi dan numerasi secara luring dan daring sebagai upaya penuntasan target obyektif sasaran intervensi.

Di minggu terakhir bulan oktober dilaksanakan kegiatan monev pemulihan dan transformasi pembelajaran. Hasil monev menunjukkan ketercapaian target intervensi satuan pendidikan, dinas pendidikan dan mitra pembangunan.

Praktik baik yang ditemukan adalah kolaborasi dari berbagai pihak dalam penguatan literasi dna numerasi. Pemerintah pusat melalui PAUD Dasmen Pemulihan pembelajaran menyiap perangkat cetak dan digital, memberikan hibah buku bacaan bermutu, UPT terkait seperti BBPMP, BBGP, BBPMPV, Balai Bahasm telah mendukung dengan berbagai program/kegiatan. Pemerintah daerah telah memberikan dukungan regulasi, penyediaan sarana dan prasarana, penganggaran, komunitas belajar, serta kemitrran dengan pegiat literasi dan mitra pembangunan.

Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana semua stakeholder pendidikan bergerak untuk penguatan literasi dan  numerasi. Khususnya sekolah sebagai ujung tombak penjaminan mutu, sekolah perlu memiliki leader yang mampu menggerakkan semua warga sekolah, masyarakat, mitra dan pemangku kepentingan lain dalam pengembangan lingkungan serta pembelajaran dan asessmen yang berdampak pada penguatan literasi, numerasi dan karakter siswa. Selain itu juga komitmen stakeholder pendidikan untuk memberikan dukungan kepada sekolah sasaran intervensi literasi dan numerasi.

 

C.    PENUTUP

Kegiatan fasilitasi penjaminan mutu pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui literasi dan numerasi dilaksanakan oleh BBPMP Jawa Tengah dengan mengacu program PDM 10 pusat yang disesuaikan dengan sumber daya dan kebutuhan satuan pendidikan di Jawa Tengah. Kegiatan yang telah dilakukan meliputi pemetaan, fasilitasi, supervisi, monitoring dan evaluasi serta apresiasi gerakan literasi dan numerasi dengan keterlibatan mitra pembanguan dan perguruan tinggi melalui program kampus mengajar sebagai bentuk peran serta semesta. Sasaran obyektif yaitu satuan pendidikan, Dinas Pendidikan, dan mitra pembangunan telah tercapai.

Rekomendasi untuk stakeholder pendidikan. Pemerintah pusat secara konsisten mengembangkan buku bacaan bermutu dan mendistribusikan ke semua sekolah terkhusus sekolah intervensi. BBPMP, BBGP, BBPMPV, Pemerintah Daerah mengembangkan program/kegiatan yang berdampak pada penguatan literasi dan numerasi khususnya pada sekolah sasaran intervensi. Sekolah Bersama warga sekolah dan stakeholder terus bergerak untuk membangun ekosistem pendidikan yang menguatkan literasi dan numerasi. Pendidik melakukan inovasi pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas.


Layanan Prioritas
Kelompok Rentan

Helpdesk
Kemdikbud