Penting, Kepercayaan Masyarakat dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

·

·

,

Semarang – Kepercayaan masyarakat menjadi unsur penting dalam sistem penjaminan mutu pendidikan, bahkan sering menjadi pertimbangan dominan orang tua dalam memilihkan sekolah anaknya.

Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti pada penutupan Kegiatan Bimbingan Teknis Program Prioritas Kemendikdasmen Bagi Pengawas Angkatan III yang diselenggarakan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, Jumat (4/7).

Untuk mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua, Mu’ti mengatakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melakukan penguatan peran BBPMP/BPMP serta pengawas/penilik dalam sistem penjaminan mutu pendidikan. Dia kemudian menguraikan bagaimana sistem penjaminan mutu pendidikan bekerja.

“Ada SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) dan SPME (Sistem Penjaminan Mutu Eksternal), yang mana untuk eksternal terdiri dari tiga unsur. Yakni, akreditasi, pengawasan oleh pengawas dan penilik, dan yang tak kalah penting juga public trust,” ucapnya di hadapan sekitar 400 pengawas/penilik yang hadir menjadi peserta kegiatan.

Masyarakat, sebagai penerima manfaat layanan pendidikan tentu memiliki persepsi tertentu terhadap suatu sekolah. Masyarakat akan melihat bagaimana capaian akademik sekolah, penguatan karakter sekolah dan indikator-indikator lain yang dibuat sendiri sebagai pertimbangan dalam memilihkan sekolah anaknya.

Go beyond formality, lampauilah formalitas. Mutu pendidikan harusnya tidak hanya bersifat formalitas, namun menjadi bagian dari budaya. Sehingga diawasi atau tidak, dinilai atau tidak, orientasinya adalah pada mutu pendidikan,” imbuhnya.

Dia menyebut, penjaminan mutu secara formal, yang dilakukan dengan akreditasi, sering “diakali”. Borang untuk akreditasi dapat dipelajari dan dibuat. Sehingga banyaknya dokumen akreditasi tidak bersifat otentik, ada menjelang akreditasi saja.

“Borang, menjadi bohong dan ngarang”.

Mendikdasmen berpesan, sebagai salah satu unsur penjaminan mutu, pengawas hendaknya senantisa update dan upgradeUpdate bermakna agar pengawas senantiasa mengikuti perkembangan-perkembangan terbaru. Dia mengakui, banyak mengeluarkan program, kebijakan dan aturan baru di awal periode kepemimpinannya di kementerian. Oleh karena itu, pengawas harus memahami dan dapat menyampaikan hal-hal tersebut kepada satuan pendidikan yang didampingi. Adapun upgrade bermakna, pengawas hendaknya senantiasa meningkatkan kompetensi diri dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Kepala BBPMP Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti mengatakan, kegiatan bimtek ditujukan untuk memastikan kebijakan kementerian dapat diimplementasikan melalui pengawas/penilik sekolah. Sebanyak 1.500 pengawas/penilik di Jawa Tengah diundang menjadi peserta kegiatan yang dilaksanakan dalam 5 angkatan. (Astuti Paramita S.)

Mendikdasmen foto bersama peserta Bimtek Protas Kemendikdasmen

Layanan Prioritas
Kelompok Rentan

Helpdesk
Kemdikbud