Sinergi Pemangku Kepentingan dalam Forum PSP Grobogan: Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan
Grobogan – – Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak (PSP) tahun 2024 Kabupaten Grobogan dilaksanakan pada 29-30 Juli 2024. Acara berlangsung di Ruang Kemala, Hotel Grand Master Purwodadi ini diikuti berbagai pihak terkait pendidikan, dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BAPPEDA, perwakilan sekolah dan komite sekolah di Kabupaten Grobogan. Forum ini menjadi refleksi tahunan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk meninjau capaian pendidikan di daerah dan menyusun rencana tindak lanjut yang berkelanjutan.
Acara ini dibuka oleh Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Grobogan, Putri Harjani yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam sambutannya, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan seluruh elemen pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Grobogan.
“Kami sangat menghargai kehadiran seluruh stakeholder yang telah meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam forum ini. Dukungan dari semua pihak, termasuk BAPPEDA dan mitra pembangunan, sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan Program Sekolah Penggerak di daerah kita,” ujarnya.
Does Ichwani Widyaprada Waliwilayah BBPMP Provinsi Jawa Tengah untuk Kabupaten Grobogan , yang juga menjadi narasumber dalam forum ini, menjelaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencapai tujuan pendidikan yang ideal.
“Sekolah ideal yang kita cita-citakan tidak bisa terwujud tanpa kerjasama dan komitmen dari semua pihak. Program Sekolah Penggerak harus didukung dengan data yang kuat melalui rapor pendidikan, serta penguatan kapasitas dari para pendidik dan kepala sekolah,” ungkapnya.
Diskusi kelompok menjadi bagian utama dari forum ini, di mana para peserta berbagi praktik baik dan merumuskan strategi dalam mencapai sekolah yang dicita-citakan. Diskusi ini dipandu oleh Sutarto, fasilitator dari Grobogan dengan mengajak para peserta untuk merefleksikan pencapaian yang telah diraih dan merancang strategi ke depan.
“Kami mendorong setiap sekolah untuk terus berinovasi dalam pembelajaran dan menggunakan teknologi serta data sebagai landasan untuk perencanaan dan peningkatan mutu,” tuturnya.
Sementara itu Agus Purwanto, Waliwilayah BBPMP Jateng Kabupaten Grobogan juga mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi dalam implementasi PSP di Kabupaten Grobogan. Beberapa isu seperti miskonsepsi tentang Profil Pelajar Pancasila (P5), pembelajaran yang belum sepenuhnya berpusat pada siswa, serta kurangnya pemahaman terhadap pembelajaran berdiferensiasi menjadi topik pembahasan.
“Kami menyadari bahwa masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam penerapan P5 dan pembelajaran berdiferensiasi. Oleh karena itu, pendampingan konsultatif dari BBPMP dan BBGP sangat penting untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada sekolah-sekolah penggerak,” kata Agus Purwanto., salah satu pelaksana tugas dalam forum tersebut.
Agus Purwanto menambahkan, sebagai rekomendasi, forum ini menyepakati perlunya peningkatan pendampingan dan bimbingan teknis bagi sekolah penggerak.
“Hal ini dianggap penting untuk membangun kepercayaan diri dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan memanfaatkan rapor pendidikan sebagai dasar perbaikan mutu sekolah”. Tambah Agus Purwanto.
Does Ichwani juga berharap dengan terselenggaranya Forum Pemangku Kepentingan ini, diharapkan tercipta komitmen yang kuat dari semua pihak untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Grobogan.
“Kami harapakan dukungan semua pihak untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan dengan capaian rapor pendidikan pada tahun mendatang”. Tegasnya.
Acara forum ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh pemangku kepentingan. Penandatanganan ini dilakukan oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bappedalitbangda, BKPSDM, Bank Jateng Cabang Grobogan, Dewan Pendidikan, BBPMP, dan BBGP.
“Komitmen ini merupakan wujud kesepakatan bersama untuk mendukung dan menjalankan Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Grobogan dengan sungguh-sungguh”. Pungkas Agus Purwanto.