Waliwilayah Unjuk Gigi, Sajian Khas Daerah Meriahkan Festival Icip-Icip Kuliner BBPMP Jateng 

·

·

,

Waliwilayah Unjuk Gigi, Sajian Khas Daerah Meriahkan Festival Icip-Icip Kuliner BBPMP Jateng

Kota Semarang – – Ada testimoni menarik selama pelaksanaan Festival Icip-Icip Kuliner BBPMP Jateng dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI ke-79 yang dilaksanakan pada Kamis (13/8/24), para Waliwilayah saling berkunjung untuk Icip-Icip ke berbagai stand 35 Waliwilayah Kabupaten/Kota di Jateng.

Pujiadi, perwakilan dari Waliwilayah Kabupaten Banyumas, tampak antusias memperkenalkan soto Banyumas buatannya. “Soto Banyumas ini khas dengan kuahnya yang segar dan santan yang gurih. Saya yakin semua akan suka,” ujarnya.

Senada dengan Pujiadi, Sabariman dari Kabupaten Pekalongan juga tak kalah semangat. “Lotek khas Pekalongan ini dibuat dengan bumbu kacang yang sangat spesial. Dijamin bikin ketagihan!” ungkapnya.

Sementara itu, Suka dari Kabupaten Tegal menyajikan beragam masakan khas Tegal yang menggugah selera. “Kami membawa berbagai macam masakan khas Tegal, mulai dari martabak goreng hingga tahu aciMartabak Khas Lebaksiu Slawi dan Tahu Aci. Semua dimasak dengan resep turun-temurun,” jelasnya.

Husniati dari Kabupaten Magelang menyajikan tahu ketupat yang menjadi favorit banyak orang. “Tahu ketupat ini sangat cocok dinikmati dengan sambal kacang yang pedas,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Tri Mulyani dari Kota Salatiga juga turut meramaikan acara dengan menyajikan ketela goreng yang renyah. “Ketela goreng ini merupakan salah satu jajanan khas Salatiga yang sangat populer,” tuturnya.

Maulida dari Kabupaten Purbalingga juga tak ketinggalan menyajikan mendoan yang menjadi ikon kuliner Purbalingga. “Mendoan ini dibuat dengan tepung beras yang berkualitas, sehingga rasanya sangat gurih,” ujarnya.

Melati dari Kabupaten Pati juga turut berpartisipasi dengan membawa aneka makanan khas Pati. “Kami ingin memperkenalkan masakan nasi gandul, kekayaan kuliner Pati kepada semua,” ungkapnya.

Kota Tegal turut menyumbang keunikan dengan menghadirkan sate balibul khas Tegal. Agus Wijatmoko, koki andalan dari Kota Tegal, mengatakan, “Sate balibul ini memiliki cita rasa yang berbeda dengan sate pada umumnya. Dagingnya empuk dan bumbunya meresap. Sate belum mateng pasjkan Icip-Icip sudah datang, belum di nilai panitia, masakan sudah ludes” Ujarnya sambil tertawa gembira.

Sari Waliwilayah Kab Klaten: “Kami sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam festival ini. Sop ayam khas Klaten ini merupakan warisan turun-temurun keluarga. Semoga banyak yang suka!”

Sujina Waliwilayah Kabupaten Boyolali: “Masakan dari susu sapi ini adalah kekhasan dari daerah kami. Kami ingin memperkenalkan potensi produk susu lokal Boyolali kepada masyarakat luas.”

Agus Waliwilayah Kabupaten  Kebumen: “Nasi olek ini memang menjadi ciri khas Kebumen. Kami berharap dengan menyajikan masakan ini, bisa lebih banyak lagi yang mengenal kuliner khas daerah kami.”

Erni, Waliwilayah Kabupaten Sragen: “Menu Nasi merah yang pulen, lalapan, botok mercon ikan patin dan ayam, dijamin menggugah selera dengan cita rasa pedas yang memanjakan lidah lidah dan siapapun akan merasa penasaran, setelah merasakan maka akan ketagihan.”

Sulaiman Waliwilayah Kota Surakarta: “Salat ini kami buat dengan resep turun-temurun. Setiap bahannya dipilih dengan cermat agar menghasilkan rasa yang autentik.”

Dedi Waliwilayah Kabupaten Brebes: “Masakan yang kami sajikan ini merupakan hasil kerja sama seluruh anggota tim. Kami ingin menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong.”

Mbak Cui Waliwilayah Kabupaten Batang: “Kami berharap dengan mengikuti festival ini, masakan megono bisa semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat luas. Ini juga sebagai bentuk pelestarian kuliner tradisional.”

“Kami sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam festival ini. Masakan yang tersaji ini merupakan salah satu warisan kuliner Cilacap yang harus kita lestarikan. Semua bahan yang kami gunakan adalah produk lokal, sehingga rasanya sangat autentik.” Ujar Wahyu.

Salah satu peserta dari Kabupaten Rembang, Retno, mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam festival ini. ‘Masakan pandang pedas dari Kabupaten Rembang ini merupakan warisan turun-temurun keluarga. Semoga banyak yang suka!,’ ujarnya dengan semangat.”

Pindang serani ini merupakan warisan kuliner nenek moyang kami di Jepara. Masakan ini memiliki cita rasa yang unik karena perpaduan rempah-rempah khas dan pengaruh budaya asing. Kami ingin memperkenalkan pandang serani sebagai salah satu ikon kuliner Jepara.” Ujar Peti Waliwilayah Kabupaten Jepara.

Heru Priyambodo Waliwilayah Kabupaten Pemalang mengatakan, “Es nanas di madu ini sangat menyegarkan dan memiliki banyak khasiat. Nanas mengandung banyak vitamin C yang baik untuk imunitas tubuh, sedangkan madu memiliki sifat antibakteri. Kombinasi keduanya sangat menyehatkan.” Ujarnya.

Heri Martono sebagai ketua panitia pada akhir penutupan berpesan kepada semua, “Bagi Anda yang penasaran dengan cita rasa kuliner khas dari berbagai daerah di Jawa Tengah, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi festival icip-icip kuliner serupa tahun dwpqn dwngan tampilan lebih meruah lagi. Dijamin, lidah Anda akan dimanjakan oleh beragam sajian lezat”. Pungkasnya.


Layanan Prioritas
Kelompok Rentan

Helpdesk
Kemdikbud